Kuasai Off Camera Flash Untuk Portrait Outdoor

Artikel kali ini membahas tentang cara menguasai teknik memotret portrait outdoor dengan pencahayaan off camera flash. Hanya karena flashgun didesain untuk dipasangkan pada hotshoe kamera, bukan berarti disitulah posisi terbaiknya.

Bahkan, membidikkan flashgun pada subjek dari atas kamera cenderung memberikan hasil mengecewakan seperti yang diperoleh dari pop-up flash kamera. Masalah yang muncul akibat on camera flash yang diarahkan langsung pada subjek adalah pencahayaan ini akan meratakan subjek dengan mengisi shadow.

Perbedaan nyata dengan flash terlihat ketika kita membuat cahaya lebih mengarah dengan membidikkannya dari posisi yang terlepas dari body kamera (teknik off camera flash). Dengan cara ini, flash menghasilkan perpaduan shadows dan highlight yang atraktif, menambahkan kedalaman pada tampilan foto anda. Sebagai tambahan lagi, cara ini memberi kita kebebasan untuk menerangi subjek dari arah manapun.

Flash tidak hanya berguna pada pemotretan interior berpencahayaan rendah. Flash juga bisa sangat efektif di luar ruangan (outdoor), baik untuk melengkapi atau mengubah pencahayaan alami di lokasi secara tidak kentara (fill in flash). Ketika merekam foto hanya dengan cahaya alami, hanya ada satu exposure yang benar-benar tepat, tapi ketika menambahkan pencahayaan dengan flash, dapat menciptakan berbagai tampilan. Contohnya pada foto di atas, membuat cahaya di lokasi dengan underexposed untuk memberikan lebih banyak shadow, lalu menggunakan flash untuk menonjolkan subjek agar dia terekspos dengan benar.

Untuk memicu off camera flash agar dapat membidik ketika shutter ditekan, tentunya kamera dan flash harus terkoneksi, baik dengan kabel ataupun secara wireless. Dan untuk hasil terbaik, anda juga perlu dapat memodifikasi pancaran cahayanya agar lebih lembut dan lebih bagus untuk portrait.

Langkah-langkas setting off camera flash untuk portrait outdoor

1. Memicu flashgun

Jika kamera dan flash kompatibel, anda bisa memicu flash secara wireless dengan pop-up flash kamera. Cara ini agak terbatas karena keduanya harus berada dalam satu garis lurus tanpa ada yang menghalangi. Kabel sync bisa jadi opsi lain yang bagus, tapi anda dibatasi dengan panjang kabel. Radio trigger pilihan terbaik, karena tidak membutuhkan kabel ataupun mengharuskan keduanya berada dalam satu garis lurus tanpa halangan. Pasangkan transmitter pada hotshoe, dan receiver pada flash. Jika menggunakan beberapa flash, tapi hanya satu receiver, pasangkan pada flash utama dan atur yang lainnya untuk berfungsi sebagai slave.

2. Memodifikasi cahaya

Flash merupakan sumber cahaya yang relatif kecil, yang menandakan alat ini akan menghasilkan cahaya yang keras. Cahaya yang seperti ini kurang bagus untuk portrait. Memperbesar sumber cahaya akan membuat cahayanya menjadi jauh lebih lembut dan lebih baik. Payung putih seperti ini akan membantu, tapi ringkih terhadap tiupan angin. Jadi harus ada asisten yang membantu, memegang diffuser putih di depan flash. Diffuser lingkaran dari reflektor 5 in 1 cocok untuk kebutuhan ini.

3. Mempertimbangkan perbedaan

Jarak cahaya dari subjek penting, karena akan mempengaruhi kekuatan cahaya. Disinilah hukum kuadrat terbalik terbukti berguna. Hukum tersebut menyebutkan bahwa jika cahaya kembali dua kali jaraknya, kekuatan cahaya berkurang empat kali. Jika flash terasa terlalu lemah atau kuat, biasanya akan lebih cepat untuk menggesernya lebih dekat atau lebih jauh dari subjek daripada mengubah pengaturan output-nya.

Langkah-langkah setting off camera flash untuk mendapatkan portrait yang dramatis

1. Underexposed cahaya yang ada di lokasi

Atur kamera pada modus manual, kemudian dapatkan exposure yang tepat untuk pencahayaan yang ada di lokasi, dan pastikan shutter speed tidak di atas kecepatan sinkronisasi flash maksimal kamera. Setelah mendapatkan exposure yang tepat, buat sedikit underexposed, dengan mempersempit aperture atau menaikkan shutter speed atau ISO.

2. Menerangi subjek

Siapkan flash pada stand di samping subjek, dan posisikan diffuser atau payung di depan untuk melembutkannya. Posisikan flash pada manual dan rekam beberapa foto percobaan sementara menyesuaikan daya flash sampai subjek mendapat pencahayaan yang pas.

3. Sentuhan akhir

Backlight pada subjek akan menambahkan kualitas pada portrait outdoor. Gunakan flash kedua yang diposisikan di sebelah kiri belakang subjek dan bidikkan tanpa diffuser atau payung untuk mendapatkan cahaya yang keras. Flash ini juga diatur pada modus manual. Pengaturan ini memberikan area terang pada kiri rambut dan tubuh model.

Demikianlah langkah-langkah pemotretan portrait outdoor dengan teknik pencahayaan off camera flash. Semoga artikel yang membahas tentang menguasai teknik pencahayaan dengan “off camera flash” ini bermamfaat dan selamat mencoba.

Tinggalkan komentar